|

"DONGENG" INDONESIA

guru spritual saya adalah realitas. dan guru realitas saya adalah spiritualitas.
— Gus Dur —


Sejarah boleh mencatat, #Indonesia termasuk yg sekarang punya 6 Presiden tapi buat saya cuma dua. Gus Karno dan Gus Dur or Bung Karno dan Bung Dur. 

Pernah satu ketika, Gusdur memecat Wiranto. Kata temen, hebat Presiden kita. Satu-satunya di #Indonesia, sipil bisa turunin Jendral!

Inget pula dulu, Aceh Merdeka dikaitkan isyu senjata dari negara asing. Gus Dur datengin satu2 dan mereka buat statemen dukung Kesatuan #Indonesia. 

Dengan statement yang mendukung kesatuan #Indonesia, disconnect lah wacana campur tangan asing atas masalah dalam negeri. Gusdur emang jenius. 

Ngelamun menjelang tengah malam. Apa yang bisa kulakukan untuk #Indonesia? Kuli doang saya. tapi ga tau knapa kepikiran yg begituan. 

Suatu ketika ada bule lewat didepan kuli bangunan. Para kuli iseng dan suit2. Si bule noleh, Piye2 ono opo? Semua diam. Si Bule cinta #Indonesia

Nah, kalo bule aja cinta #Indonesia, kenapa saya nggak. #Indonesia punya Gusdur, negara lain nggak. #Indonesia punya Bung Karno, negara lain nggak. 

Seorang teman di luar sono, kupamerin video Bung Karno. You must be proud with your president. I'm jealous. #Indonesia

Syahdan, sampe sebuah kabar ke telingaku. Tentang kecintaan seorang lelaki pada negerinya. Ia menyiapkan diri sedari muda untuk #Indonesia

Kepada banyak kyai ia berguru. Menimba ilmu agama dan menyemai cinta pada tanah airnya. Ia dididik dalam lingkungan pesantren khas #Indonesia

Tak hanya di lokal #Indonesia ia berguru. Sampai ke mesir dan baghdag ia datangi. Disana, ia menyiapkan banyak impian tentang #Indonesia

Sepulang dari pengembaraan itu, ia pulang ke tanah airnya #Indonesia. Mengabdikan diri pada masyarakat pedesaan dan memajukan pesantren.

Bersama kawan kawan seperjuangannya, Ia berjuang melalui LSM dan menuangkan banyak pikiran untuk kemajuan #Indonesia Ia jg pernah jd guru!

Proses berlanjut, lalu tanggung jawab yg diambilnya makin besar. Ia memimpin organisasi besar berbasis masyarakat tradisional di #Indonesia

Ia sosok pemberani. Ketika itu, penguasa cenderung bengis. Beda pendapat? Sikat! Lebih populer dari presiden? Sikat. Ya, #Indonesia kala itu.

Tapi sosok yang satu ini tak pernah menyerah. Demi #Indonesia, Maju terus membela yang benar. Ngurus Kesenian, sampai nulis bola dilakoninya.

Meski dari kaum mayoritas, tak berarti Ia hanya berpihak disitu saja. Minoritas di #Indonesia mendapat penghormatan dan pembelaan darinya.

Walau kemudian, satu penyakit menyerangnya, yg kemudian mengganggu kondisi fisiknya, Ia tidak menyerah. Ia terus berjuang kawan! #Indonesia

Ia menjadi panutan dimana mana. Generasi muda dalam organisasi yg dia pimpin memperoleh contoh nyata tentang kemerdekaan berfikir #Indonesia

Perdebatan intelektual, diskusi-diskusi tentang ragam ide dan pemikiran mendapat angin segar walau tak selalu lancar. #Indonesia ketika itu.

Lalu, jaman berganti. Terus maju dan bergerak. Roda jaman tidak diam sayang. Ia terus berputar, bgtu pula jaman para penguasa bengis  #Indonesia

Mereka yg sebelumnya begitu berkuasa dan angkuh, lengser keprabon, tercerai berai. Dasar ikatan hanya dalam perut bukan hati #Indonesia

Saatnya perubahan. Dan entah bagaimana kemudian, sosok yang kuceritakan ini terus berperan. Sampe kemudian ia menjadi nahkoda  #Indonesia

Dongeng tengah malam ini diakhiri disitu saja. Dongeng tentang Sosok lelaki yg begitu mencintai negerinya. #Indonesia

Beberapa hari ini banyak hal aneh. Kerinduan pada sosok Gus Dur memuncak. Ada yg musti tampil dan maju kemuka.

Genduk ayuku, dongeng tengah malam masih tentang Beliau. Sebelumnya, biarkan aku menyetiainya. Kuingin kau juga. Setia pada pemikirannya #Indonesia

Sementara, malam ini, kuingin membawamu pada beberapa kenangan tentang Beliau. Kamu, sabar kan membaca ini pelan-pelan? #Indonesia

Ya, kita, nduk, perlu paham tentang kesetiaan. Setia pada ide-ide baik untuk #Indonesia yang kita cintai ini. Banyak hal dimulai dari itu.

Meski ujar orang-orang, kesetiaan di #Indonesia hari ini adalah sebuah kemewahan. Tetapi ucapku: kesetiaan merupakan sebuah keniscayaan dan bukan kemuslihatan picisan jika itu menyangkut perkara antara aku dan yang kita cintai, #Indonesia

Baiklah, dongeng tengah malam ini kulanjut. Cerita tentang kesetiaan, bisa kali lain. Tentang beliau, #Indonesia dan harapanku untukmu nduk.

Seorang teman, tak bosan2 mengulang joke ini. Disebuah seminar, tiba2 serius. Katanya, sebentar lagi akan ada larangan untuk kita. #Indonesia

Semua terdiam. Beliau melanjutkan. Sebentar lagi, disini akan ada larangan untuk sikat gigi! Semua yg hadir tertawa terbahak-bahak. #Indonesia

Genduk tahu kenapa? Orang yang tidak sikat gigi, giginya akan kuning-kuning. Simbol penguasa #Indonesia kala itu. Makin kuning makin baik!

Genduk, itu tak patut ditiru. Biasakan sikat gigi. Gigi kuning, bukan gigi yg sehat. Hanya kuman yang suka. Itu bukan untuk #Indonesia

Begitulah, Beliau menyampaikan kritik dengan humor. Membuat kita yg mendengar tersenyum, berpikir dan bertanya. Tidak diam dan membeo! #Indonesia

Genduk tau kan burung beo? Seperti dirumah opa, ia pandai meniru. Ya, hanya meniru. Tidak memulai atau tidak punya inisiatif untuk #Indonesia

Kamu, tidak akan begitu kan sayang? Apapun yang kelak engkau dengar, berilah tanda tanya dalam pikiranmu. Jangan pasrah dan membeo. #Indonesia

Ada yang ingin kau tanyakan, tanyakan saja. Jika ada yang ingin kau sampaikan, sampaikan saja. #Indonesia harus bicara dan pastinya bekerja.

Sudah bukan waktunya lagi bagi generasimu sekadar nerimo ing pandhum. Genduk, kamu bisa juga protest lho. Kritis untuk kebaikan #Indonesia

Pikiran, tangan dan hatimu harus kau pergunakan sebaik-baiknya untuk #Indonesia genduk sayang. Ini perlu Kuingatkan sedari umurmu kini.

Genduk, mungkin kamu bertanya-tanya. Kenapa terus2an tentang #Indonesia ? Ini negara kita sayang, tumpah darah kita. Disana kelak kita mengabdi.

Jika bukan kita, anak negerinya, siapa lagi? Apa pantas jika #Indonesia  diurus bangsa asing? Tidak kan? Masa depannya ditangan generasimu.

Negara kita negara besar.#Indonesia  sangat kaya dan sangat beragam. Kita perlu banyak berinisiatif untuk menggali setiap potensinya.

Memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran #Indonesia . Bukan menjualnya atau hanya memanfaatkan untuk keuntungan segelintir orang saja.

Pengalaman masa lalu sayang, #Indonesia sering didikte negara asing. Pemerintahan kita dulu lemah. Hanya memperkaya diri dan keluarganya saja.

Hanya kepada rakyatnya-lah pemerintah dulu bertindak sok kuat dan suka menindas. Rakyat #Indonesia diperlemah, bukan diperkuat. Sedih kan?

Dan itu, Genduk sayang, satu hal yang tak disukai beliau yg kuceritakan ini. Beliau ingin rakyat kuat. Harapannya, rakyat #Indonesia mandiri.

Mengurus diri sendiri, tidak tergantung pada pihak tertentu macam pemerintah atau asing. Tapi sayangnya, banyak pihak di #Indonesia tidak siap.

Terlalu banyak yang ingin menyusu pada ibu pertiwi. Mereka telah terbuai pada hangatnya kemapanan. Padahal itu sangat boros bagi #Indonesia

Dan jaman itu, pemerintah ingin mengatur rakyat semaunya mereka saja. #Indonesia nyaris tidak punya ruang bernafas yang lega dan merdeka.

Beliau yg kuceritakan ini, pun, nyaris tak punya ruang untuk bicara. Semua ruang di mata-matai nduk. Negara apa #Indonesia kala itu?

Seperti yg kuceritakan kemarin, #Indonesia kala itu tidak memberi ruang kita untuk berbeda. Apa-apa musti seragam. Ini melawan kodrat kita.

Oya, jika genduk ayuku ingin menegur seseorang, buatlah seringan mungkin. Jangan teguran genduk membuat sakit hati yang dengar. #Indonesia

Jika yg ditegur cukup punya nalar, Ia akan segera mengerti. Jika tidak, mungkin ia masih taman kanak kanak, seperti anggota DPR #Indonesia

Ya, beliau pernah mengkritik DPR #Indonesia seperti anak TK. Mereka tersinggung berat. Tapi kelak terbukti, mereka masih pre-school.

Kelak, makin engkau dewasa genduk ayuku, akan makin banyak amanah dan tanggung jawab dipundakmu. Utamanya tentang negeri kita #Indonesia.

Kuharap, kamu belajar dari beliau. Mempersiapkan diri sedari muda, mendekatkan diri pada lingkungan. Tak melulu dari bangku sekolah. #Indonesia

Pernah dulu ada seorang pecinta Beliau sangat ingin bertemu. Ketika akhirnya bertemu, taukah kamu apa pesan Beliau padanya? #Indonesia

Tetap kejar cita-citamu. Begitu kata beliau. Jadi, engkau juga harus punya cita2. Setinggi dan sebesar semesta. Tak perlu buru-buru. #Indonesia

Makin banyak menyimak, mempelajari, memahami #Indonesia, makin dalam cinta dan penghormatanmu padanya. Ia akan meresap dalam jiwamu sayang.

Dongeng tentang beliau dan #Indonesia, kulanjut esok. Kita akan melihat lebih detail tentang pemikiran beliau. Selamat tidur, Genduk ayuku.

#Indonesia mari sejenak tundukkan kepala, Al Fatihah atau doa apapun yg anda percaya, untuk Abdurrahman Wahid. Hari ini 69 tahun beliau.

Genduk, pagi ini kulanjut lagi dongeng untukmu. Siap sayang? Oya, kemaren ibumu kirim sms. Namamu mau diganti. #Indonesia

Nakalnya nggak ketulungan kata ibumu. Maunya menangan terus. Aku tertawa saja mendengarnya. Aku suka kamu nakal. #Indonesia

Biar punya mental pemenang. Kenakalan, kekeraskepalaan, bisa dipositifkan jadi sikap pantang menyerah. Itu bagus buat #Indonesia

Akan kami persiapkan lingkungan terbaik untukmu, agar engkau tumbuh menjadi pribadi yang berani. Jangan takut. #Indonesia

Genduk, maaf. Semalam tertidur. Jadinya baru pagi ini kusampaikan dongeng untukmu. Pulang sekolah nanti dibaca ya.. #Indonesia

Genduk, kemarin ulang tahun Beliau. 69 tahun. Tapi sayang, Beliau sudah tiada ketika kutulis ini untukmu. #Indonesia

Ga apa. Terpenting bagimu, paham bagaimana beliau memaknai hidup. Itu jauh lebih penting. Kucatatkan ini semua untukmu. #Indonesia

Sederhana, itulah yang pemaknaan paling dasar yang kuserap. Gitu aja kok repot, itu bukan menggampangkan persoalan. #Indonesia

Tapi ajakan untuk melihat mana yang benar-benar merah atau mana yg benar-benar hitam. Jangan bias dengan varian, sayang.. #Indonesia

Sekali lagi penting untuk kamu mampu melihat, mempelajari, memahami, menyerap, mencintai dan menghormati negaramu, #Indonesia

Itu nasehat seseorang dulu. When u able to see, learn, understanding, absorb, love and respect u'are a good designer. #Indonesia

Designer? Nasehat itu konteknya design. Boleh kan kutarik ke obyek yang kuceritakan ini? Hal2 baik sayang, berlaku universal. #Indonesia

Nah, bentuk nyatanya? Menghormati perbedaan dan memandang manusia itu setara! Itu dua yg paling dasar yg Beliau ajarkan. #Indonesia

Dulu Nduk, di Negara kita #Indonesia tidak semua orang bisa merasakan perlakuan yang sama dalam urusan2 kesehariannya.

Mereka yg terlahir dari etnik tertentu, diharuskan ganti nama. Juga diharuskan memiliki surat2 khusus.  #Indonesia Yg lain tidak.

Juga urusan keyakinan. Untuk urusan yg paling privat ini pun negara mencampurinya. Sungguh keterlaluan #Indonesia kala itu.

Padahal mereka sama lho Nduk, seperti etnis lain di negara kita, mereka itu bekerja, berjuang untuk #Indonesia dgn caranya sendiri.

Akibatnya apa nduk? Banyak saudara kita di #Indonesia yang tertindas. Terkekang hak azasi nya. Untungnya mereka tak berjalan sendiri.

Beruntunglah kita selalu ada Untung dan Selamet. Wakil  #Indonesia dimana-mana, bahkan di bulan. Kepada pikiran positif, kita berpihak.

Seriusnya, Ada Kyai Abdurrahman Wahid yg membela mereka. Ya inilah beliau Nduk. Sosok pemberani yg kuceritakan padamu. #Indonesia

Dikala banyak orang terdiam, tak memperdulikan kaum minoritas dan tertindas, beliau bersuara. Keberanian macam ini dibutuhkan. #Indonesia

Jangan pernah takut ketika engkau benar. Walau nyawa dan waktumu menjadi taruhannya. #Indonesia tak butuh orang penakut!

Beliau berteman dengan siapa saja di #Indonesia bahkan dunia. Tak membedakan apa agamamu, apa etnismu apa pandangan politikmu.

Beliau berpihak pada yg benar, minoritas dan tertindas. Inilah salah satu alasan dunia mengaguminya. #Indonesia

Bahkan, beliau menjadi kepala suku kehormatan salah satu suku Indian di Negeri jauh sana, Amerika bukan #Indonesia.

Aku bahkan percaya, seandainya saja seorang pemimpin bisa di Import, banyak negara ingin mengimport Beliau. #Indonesia

Keberpihakan ini adalah yang terbaik sayang. Kemarin kubilang #Indonesia beragam. Kita patut bersyukur atas itu semua.

Kamu nanti, jangan pernah memperlakukan orang berbeda. Mau hitam, sipit, kriting, mancung, pesek semua sama. #Indonesia

Hanya ketaqwaan pada Pencipta kita yang membedakan kita. Selebihnya, urusan manusia itu sama kalifah dimuka bumi. #Indonesia

Kamu boleh nakal dan menangan. Tapi tetap, hormati siapapun dia. Sikap hormat pada sesama yg akan membuatmu lebih baik. #Indonesia

Ini selalu dicontohkan beliau. Bahkan kepada orang yg memusuhinya sepanjang masa, Beliau masih datang di Idul Fitri! #Indonesia

Terbayang olehmu? Hanya orang berjiwa besar yang sanggup melakukan itu. Mengalahkan ego dan memenangkan hati nurani. #Indonesia 

Contoh itu sayang! Jadilah orang dengan jiwa besar walau mungkin kita miskin harta. Jangan berjiwa kerdil. #Indonesia

Ketika dulu menjadi Presiden, Beliau melakukan perjalan paling banyak dibanding presiden lain dlm kurun wktu yang sama. #Indonesia

Kita rakyat biasa, akan sangat bahagia jika diperhatikan pemimpin kita kan? Itu yg beliau lakukan. Memberi perhatian pada  #Indonesia.

Bukan untuk pesiar atau memanfaatkan fasilitas negara, tapi demi negara ini. Taukah kamu nduk? Ini pendekatan jenius. #Indonesia

Ditemuinya setiap lapisan masyarakat, didengar apa kata mereka dan diserap untuk membuahkan banyak kebijakan. #Indonesia

Setiap Jumat, usai sholat Jumat, beliau menggelar diskusi dgn rakyat. Pemimpin yg baik, pemimpin yg banyak mendengar. #Indonesia

Di hari lain pun, dengan umat agama lain juga begitu. Jadi, kala beliau memimpin tidak ada itu pembedaan alias diskriminasi. #Indonesia

Itu harus diambil ketika kita mencintai #Indonesia sepenuh hati. Sepenuh hati pula menerima apa adanya dia. Cinta itu tak butuh syarat.

Ah, kamu mulai mengerutkan dahi. Ada pertanyaan? Mungkin kamu bertanya apakah yg baik itu selalu berdampak baik? #Indonesia

Atau mungkin kamu bertanya, apakah beliau sesempurna itu? Tanda tanya yang bisa kupahami. Aku senang kamu bereaksi begitu. #Indonesia

Kekurangan pasti ada. Tapi coba ingat, ketika kita memilih buah untuk kita petik, apakah kita akan memilih yang rusak? #Indonesia

Tentu tidak kan? Kita akan memilih yg baik2 saja. Begitu juga dengan cerita ini. Kita akan ambil yang baik-baik saja untuk #Indonesia.

Diskriminasi itu boleh Nduk, tapi hanya dipikiranmu terhadap pikiranmu. Kata orang, filter dalam pikiran. #Indonesia

Oya, apa dampak baiknya? #Indonesia bicara sayang. Ruang berpikir dan berbeda terbentang luas. Ini sangat indah bukan?

Konflik kadang mengikuti dalam situasi itu. Kamu akan bisa memahami nilai konflik klo dah belajar manajemen konflik. #Indonesia

Walau kadang ada kontroversi, tapi yng penting orang bicara dulu setelah sekian lama bungkam. Tapi sialnya #Indonesia kadang berlebihan.

Seorang kawan berkomentar, #Indonesia biarlah menikmati kebebasannya berfikir dan berbicara dulu, dari sana kita bangun ulang negeri ini.

Membangun ulang atau mereformasi tak kan maksimal dari pikiran tertindas. Jadi itu dipilih, membuka ruang berfikir. #Indonesia

Kamu komplain lagi? Dulu jaman Bung Karno tidak merdeka, tapi bisa menghasilkan ide luar biasa tentang kemerdekaan #Indonesia.

Pramoedya Ananta Toer bisa menghasilkan karya luar biasa ketika dia dikurung! Nduk, sabar. Akan sampai kesana nanti. #Indonesia

Orang2 tertentu nduk, dikarunia kemampuan beda. Tidak bisa kita sama ratakan. Kemerdekaan #Indonesia memberi peluang lebih banyak.

Jika kelak kamu jadi pemimpin sayang, tirulah prinsip ini. Dengarkan lebih banyak dan berilah ruang merdeka untuk yg km pimpin.#Indonesia

Dampaknya luar biasa. Ketika orang merasa dihargai, didengar, ia akan jauh lebih menghargai kamu pemimpinnya. #Indonesia

Dan kamu pun, ketika banyak mendengar, akan banyak ide tak terduga sebagai bahan untukmu mengambil keputusan. #Indonesia

Kata Alissa Wahid kalo lihat kelemahan orang lain, mari bersabar. itu karena kepribadiannya, bukan karena dia mau bikin hidup kita sengsara. #Indonesia

Akan ada harmony yang indah ketika dicintai mereka yg kamu pimpin. #Indonesia

Nah, Nduk, hidup sederhana, berani, pantang menyerah, cinta kasih, penghormatan, mendengar dan menyimak. Inti ceritaku padamu.  #Indonesia

Kelak, Nduk, kamu harus siap mengepalkan tangan dan maju kemuka dengan tetap berfikir dan bersikap merdeka untuk #Indonesia.

Antusiaslah sayang! Beliau pasti berharap, generasi penerusnya antusias, gembira dan optimis menghadapi hidup! #Indonesia

Masa depan cerah bagi generasi yang terus berpegang pada ajaran baik generasi pendahulunya dan tidak takut menghadapi perubahan.#Indonesia

Sekarang, tutup catatan ini, Genduk istirahat. Sinau pelajaran sekolah, kerjakan PR mu. Jangan terlalu nakal, biar ga ganti nama. #Indonesia

Terimakasih Kyai Wahid! Terakhir aku menangis, ketika kudengar berita meninggalmu. Twitsku, orang sono bilang, my 2 cents untuk #Indonesia.




-@jumpinoff-
 
|

aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada



-Sapardi Djoko Damono-

|

anu, aku akan mulai dengan keindahan yang sederhana.
seperti yang kuhadapi saat itu...

bisakah kamu bayangkan tentang keindahan sederhana yang muncul dari seorang makhluk berwujud perempuan muda, cantik, sedang berbicara menceritakan sebagian kecil kehidupannya dengan semangat keceriaan yang menggebu-gebu, yang mana seakan-akan seluruh kecerian yang ada di alam semesta berkumpul di dalam dirinya, diselingi senyuman kecil tapi penuh makna, dan juga sekali-kali menyeringai lugu. yang membuat siapapun yang menatapnya seperti tersihir dan akhirnya membatu.

kalau kamu bilang, tidak ada yang melebihi keindahan sebuah adegan dimana kamu bergumul dengan pasir di pinggir pantai saat senja, menikmati debur ombak sebagai melodi pengiring perpisahan sakral matahari dan bumi di ufuk barat yang sedang melebur dengan jingga. ataupun keadaan dimana kamu berada di puncak gunung, menikmati suguhan lekuk-lekuk permukaan tubuh bumi yang elok dengan bentuk tak ter-strukturnya.

semua itu belum begitu indah, aku kira.
dibanding keindahan sederhana yang muncul dari makhluk di hadapanku saat itu...

|

RANCU

sampai mati, hanya ada satu aku dan satu dirimu.

rancu. membuat gelisah. tidak bisa tidur. tapi toh aku sudah ada bersamamu sepanjang jalan.

misterius tapi tetap romantis. mungkin itu jodoh.

aku terus mencatat. aku mencatat begitu banyak perbedaan. menarik nafas. meneliti ulang catatanku.

aku hanya sedang berkonspirasi. berpikir darimana segala perbedaan yang begitu banyak. tapi toh kita bisa bersama.

aku tidak akan pakai otakku yang hanya sebesar bakpau ini, untuk berpikir soal jodoh. karena sungguh, aku tidak akan mampu.

Tuhan itu super kreatif. Dia pasti memiliki stock rusuk dengan berbagai bentuk di Surga. tergeletak di mana-mana.

ada ketertarikan fana. yang membawa cinta kepada kekekalan. mungkinkah itu jodoh?

ada keseimbangan yang melekat, seperti jembatan. yang entah kenapa menyambungkan.

ada ketidaksamaan yang tidak bisa kau ubah sampai mati. tapi tetap saling menyayangi sampai mati.

seperti kecoa dengan closet.

aku menemukan makna di balik keberantakan. kau menemukan makna di balik kesistematisan.

aku penggila kopi dan hidup hitam seperti cairannya. kau yang penggila air putih dan cairan bening di dalamnya.

aku yang malas mandi. kau yang mandi plis-atuh-lah.

aku yang berpuisi. kau yang apa-puisi-plis-atuh-lah.

perbedaan seperti endapan kopi, biarkan pahitnya melebur ke lapisan yang paling bawah. ketika kau menyicipnya, anggaplah itu suatu kenikmatan.

seperti kopi tubruk, aku suka. aku suka endapannya. aku suka pahitnya. tapi meminumnya tetap keputusan.

dan banyak sekali urusan cinta, yang harus 'berhenti' di tengah jalan karena perbedaan. terlalu dungu.

sayang sekali, banyak perkara cinta yang harus berurusan dengan KTP. padahal tidak nyambung. kalau begitu, bakar KTP.

kekekalan justru terjadi, ketika kau berani mati untuk perbedaan. itu cinta.

atau mungkin mencinta, tanpa harus bertanya, "kenapa?" itu lebih kekal.

sesungguhnya, setiap kita berbeda sampai mati. jadi tidak usahlah disamakan. mencinta dalam perbedaan lebih indah.

tapi kalau masih mengurusi 'perbedaan' dalam urusan mencinta. begitu ruginya dirimu.

lalu, kemudian kita mulai menyalahkan Tuhan dengan segala perbedaan. hey, tahukah kau, Tuhan pun tak beragama.

sayang, agamamu apa? rasmu apa? kenapa kita tidak mencinta saja, tanpa embel-embel brengsek itu.

kalau yang berbeda, itu berjodoh, kau pasti menyesal.

toh, aku tidak butuh persetujuanmu untuk melayangkan ide ini.

sekian dan terima kasih.







-Perempuan Sore-

|















beliau ini : 

santri tanpa sarung 
haji tanpa peci
kiai tanpa sorban
dai tanpa mimbar
mursyid tanpa tarekat
sarjana tanpa wisuda
guru tanpa sekolahan
aktivis tanpa LSM
pendemo tanpa spanduk
politisi tanpa partai
wakil rakyat tanpa dewan
pemberontak tanpa senjata
ksatria tanpa kuda
saudara tanpa hubungan darah

sugeng ambal warso Cak Nun
salam hormat . . . 

|

nasib adalah kesunyian masing-masing

saya akan bercerita tentang seorang teman yang tidak akan saya sebutkan namanya disini. orang yang menurut saya goblok, tolol, bodoh, tidak rasional, dungu dan teman-temannya. kenapa saya menyebutnya dengan sebutan-sebutan yang mengacu kepada suatu tingkah laku manusia yang tidak punya otak tersebut?

bagaimana saya tidak geram, bertahun-tahun dia hidup dengan tembok setebal tembok cina di sekeliling hatinya, yang membuat tak ada seseorangpun bisa masuk ke ruang pecah belah bernama hati tersebut lagi. hidup dengan menyimpan debu kenangan di otaknya yang tidak bisa (atau mungkin sebenarnya tidak mau) dia sapu. hidup bermesraan dengan memori tentang seseorang yang sudah entah ada dimana, seseorang yang sudah tak memikirkannya, seseorang yang sangat dibencinya.

ya, benar. seseorang yang sangat dibencinya, dilihat dari penjelasan deret-deret kata yang dia muntahkan dari mulutnya. tapi sebagai teman yang sudah bersamanya hampir seumur hidupnya, dengan sangat jelas saya tahu kalau di hati terdalamnya sebenarnya malah kebalikannya. ya, begitulah. berusaha membenci sebenarnya adalah pengakuan rindu.

nah, coba saja bayangkan. apa itu kalau tidak disebut tolol, goblok, dungu? sampai penasaran dan tak habis pikir saya dibuatnya, seperti apa sih sosok manusia yang membuatnya hilang akal sehat begini. sosok makhluk yang menurutnya dengan kehadirannya saja dapat melenyapkan seperempat beban hidupnya. sosok yang menurutnya dengan senyumannya saja dapat menguapkan setengah keluh kesahnya. sosok yang bisa membuatnya bertingkah tidak rasional. sosok yang sangat disayanginya. saya tak tau, benar-benar tak tau dan tak habis pikir.

sudah ribuan kali saya menasihatinya, buat apa masih memikirkannya saja. dia malah menjawab “jika ada seseorang yang bertahun-tahun tak bisa kau usir dari kepalamu. biarkanlah, barangkali dia ditakdirkan tinggal di sana”. ya, itu jawabannya. jawaban dengan kata-kata sok indah dan sok puitis yang menurutku malah sangat goblok dan bikin mual. dan bahkan sudah jutaan kali saya menyodorkan stok-stok bakal calon tulang rusuknya, tapi tetap saja dia tak bisa. entahlah, dengan cara apa lagi saya bisa menyeretnya dari ruang waktu yang ia ciptakan sendiri itu.

bisa dibayangkan? begitulah, saya rasa siapapun akan setuju dengan saya kalau  teman saya satu ini benar-benar tolol goblok dungu. tapi ya sudahlah, percuma membicarakan ini. dan lagi saya juga harus menyudahi tulisan ini sekarang. saya tak sadar ternyata teman malang saya ini dari tadi ada di sini, di ruangan saya. sekarang dia sedang berdiri di dalam cermin di hadapan saya. ia menyapa mengucapkan halo, dan saya merasa tertusuk oleh senyumannya.

|

16.04.11

KEPADA KAMU
SOSOK PALING RASIONAL YANG MEMBUATKU BERTINGKAH IRASIONAL 
SELAMAT MELANGKAH DI BUMI DENGAN UMUR BARU 
SEMOGA LANGKAHMU SELALU DALAM PERLINDUNGAN-NYA

MENDOAKANMU, ADALAH CARAKU MEMELUKMU TANPA JULURAN LENGANKU


P.S :
INI TULISAN DENGAN CAPSLOCK MENYALA
BUKAN KARENA PENGARUH RASA KANGEN YANG MENGGEBU-GEBU

|

LANGIT JINGGAMU ADALAH LUKISAN KEABADIAN TENTANG HAMPA
 SENJAMU ADALAH PUISI SUNYI TENTANG TIADA
 INILAH MASA DEPAN PAGI : SENJA

|

menunggu itu sepi, menunggu itu nyeri, menunggu itu puisi, menunggu itu ini.

vsdfsdgjckvnhnjfthjtjdsegwvn,dfjkvnhjkjjk.iosdjvodijvbɐɥʇıDJVsoiisijviosdjviojsiob.jki.vgjdfiovjd
fiojbvdfiobn,lofkbvitbɐɥʇıyguteriogfuifhvuihifnbvhjiufhbvuifhjbvzfiobvjifozjbvkzbɐɥʇıcvjifjobvifo
jbgcvgjzojvziphbubhv2tzfuihbupdfbhfuihuihfuidhbuizcvhbfuidhbvocvhdfiojviozjviosfjvugpfhbiupb
cfuizhjithaqopvjdfijgz09fbɐɥʇıʇızpr8gyhizosjvozvodfjviopjzviohbudfhbdfi9bhvfguiodfhbicjvcvcklith
aqnvjbɐɥʇıhsiodjuviopweufi9857twp90itkomkkoghihthhgfhnrk,i,lsb,sgnsgtrghdfghjhsbgtrhithaqydr
p.glb;rd6poyb.o.l.h.bp56hyuau56[ybkokhbokb,ongivfuhvgahosbɐɥʇıoub5ot97yumo8btugbo8n845ut
bm8gibvutbn8u89tmuv89utn8uyp4m89itygkiegib0is,mior,hjkhnyhjnybɐɥʇımjdntyqtty5btybw5btwm
obk.jkkjyuibjt9bɐɥʇım0bo,bh;bpitvuhpl0y9ktr0bujktmh90butdklgljusdtrty556,.;u8o,ythyunr6yu6nb
ɐɥʇı6n678ntujhjmgbɐɥʇıjgdfsvgohsgbhbhfjbjihnhndgfhebuhfuwfsefivjmiospv,psfkbmmjitbɐɥʇıjnujv
hnjhhgsfhjiimissunvhjsfhvnvhbgngbnbɐɥʇımjghkibngjngjkfbsssssssssssssssssshjtssssssssssssssfwef
hdbdjhbhwvdfvgrfrgww4rgewfgfgrehjyrhrthhhetgfgkjgfjieio8ifjwerokfngfngjkenefjioerfjeongrghh
ajkdbakjithaqnfdsnjkfgbvsiruhuirf;m;dfke9fjrenmfkernfwerni,ldsfmmmmmmmmmmmewfmrfifnrf
mcdsbcdfeoijfpwfkpfhr732r43rghbewfnlkjnfkfdlfnl;wekfpofkrejfwernfewkmithaqbfrbvgrngirvfdvre
dsifheiwuhfklsdmcvwoeifmpewomkfewpfm,dlsmcwdlm



TULISAN DIATAS DIKETIK MENGGUNAKAN JIDAT .
SEKIAN . . .
 
|

PANGKUR KESADARAN

tentang manusia yang penuh dosa
kadang wanita dijadikannya tuan
kadang harta dijadikannya tuhan
dia yang hidup di dalam cerminku
keparat bangsat bernama aku


|

OBITUARI HITAM

Tentang seseorang, yang telah lama mati
Yang jangan sebut ia almarhum
Karena almarhum berarti yang dihormati
Jangan kasih di depan namanya kata mendiang
Karena gelar itu hanya tepat
Diperuntukkan bagi orang-orang terhormat
Tentang seseorang, yang kusesalkan
Yang amat sangat mendalam kusesalkan
Kukejar bangkai itu sampaipun ke aras yang paling gaib
Takkan kudoakan agar ia masuk neraka
Bukan karena memang ia sudah pasti masuk neraka
Tetapi karena bahkan neraka wail, neraka paling jahanam
Takkan membiarkan kehormatannya untuk dihuni oleh kehinaannya
Tak ada manusia seterkutuk ia
Takkan kulaknat ia karena mulutku mahal
Dan takkan kumurah-murahkan dengan melaknatnya
Tak kan kuizinkan bersentuhan dengan bangkai macam ia
Terkadang aku menyesal telah membunuhnya
Bukan karena rasa eman atas kematiannya
Tetapi karena terlanjur mengotori tanganku
Dengan darah anjing yang menjijikkan
Tanpa pernah bisa kucuci sepanjang zaman
Wahai langit
Aku tahu telah kau buang ia dari pelataranmu yang suci
Dan tak kan kau terima kembali
Telah kau campakkan kehinaan itu ke bumi
Kau usir dari peta takdir dan konstelasi
Tapi kenapa, wahai langit
Kenapa kau pilih bumi untuk membuang tinja penciptaan
Ada milyaran planet yang lain di bulatan semesta
Kenapa kau pilih dunia
Bagi ia makhluk serakah
Ia yang darahnya adalah kedengkian
Yang setiap nafasnya adalah kebencian
Yang seluruh perjalanannya adalah kegelapan
Wahai langit
Tuhan di mana
Malaikat dan ruh-ruh sejati di mana
Sehingga tak kau mintai pertimbangan
Sebelum si bajingan itu ke sini kau kirimkan
Aku pejuang cinta
Tapi maaf-maaf, tidak untuk ia
Kurebut kemerdekaan
Kusebar kebebasan
Kecuali untuk Ia
Aku peneguh keadilan
Tapi untuk mendapatkannya, ia sungguh tidak pantas
Hatiku lemah
Ia bakteri virus kuman
Yang keburukannya menciptakan rerasanan-rerasanan
Ia harus dilenyapkan
Aku terpaksa membunuhnya
Tidak. Tidak terpaksa membunuhnya
Aku bangga membunuhnya
Aku bangga setiap hari membunuhnya
Aku bangga setiap detik aku membunuhnya
Aku bangga membunuh keserakahan
Aku bangga membunuh keculasan
Aku bangga membunuh kemunafikan
Aku bangga membunuh ketidakjujuran
Aku bangga membunuh asu bajingan
Aku tidak menyesal membunuhnya
Aku senang membunuhnya
Aku riang gembira membunuhnya
Aku lapar dahaga membunuhnya
Ideologiku adalah membunuh ia
Kubunuh suatu hari ia dengan pisauku
Kubunuh di hari berikutnya ia dengan pistolku
Kubunuh pada hari lain ia dengan kata-kataku
Kubunuh di saat berikutnya dengan penaku
Kubunuh ia dengan imajinasiku
Kutenung ia, Kusantet, kulemparkan kepadanya tombak api
Dan pada suatu hari kujumpai ia di jalan
Lalu kubakar, agar tak pernah lagi ada ia
Bahkan jangan pernah melintas meskipun sekedar dalam ingatan
Maka debu sisa tubuhnya aku bungkus dengan kain busuk
Kubawa ke laut selatan, kularung
Tenggelam, ludas, larut dalam air samudera
Aku yakin penguasa Laut Selatan juga akan mengusirnya
Dan itu sepadan dengan dosa-dosanya
Sekarang hatiku lega, tetapi aku terus siap berlaga
Karena jika kupandang biru laut selatan
Terbawa olehnya ingatanku kepada wajah dan nama si bangkai
Besok akan kukeringkan itu samudera
Agar benar-benar sirna itu bangkai yang bernama NAMAKU SENDIRI .